Scrum model merupakan
framework untuk manajemen pengembangan software dengan karakteristik cekatan
dan bersifat iteratif dan incremental. Scrum mendefinisikan dirinya fleksible, strategi pengembangan yang
menyeluruh di mana seluruh team bekerja sebagai satu unit dalam mencapai sebuah
gol yang sama.
Model scrum pada dasarnya merupakan
salah satu komponen dari Agile development methods. Akhir-akhir ini scrum mulai
marak di implementasikan di perusahaan IT di Indonesia, dikarenakan maraknya
perusahaan IT mengimplementasikan agile development.
Scrum menguraikan proses
untuk mengidentifikasi dan katalogisasi pekerjaan yang perlu dilakukan,
memprioritaskan yang bekerja dengan berkomunikasi dengan pelanggan atau wakil
pelanggan, dan pelaksanaan yang bekerja menggunakan rilis iterative dan
memiliki tujuan utama untuk mendapatkan perkiraan berapa lama development akan
dilakukan.Scrum merupakan
suatu kerangka kerja.
Jadi, bukannya menyediakan deskripsi rinci tentang
bagaimana segala sesuatu yang harus dilakukan pada proyek seperti diserahkan
kepada tim pengembangan perangkat lunak pada umumnya. Hal ini dilakukan supaya
tim akan tahu bagaimana cara terbaik untuk memecahkan masalah.
Scrum mempunyai 3 element yakni :
- Product Owner. Pengertian produk adalah tujuan dari proyek. Product Owner memastikan bahwa proyek berjalan sesuai yang diharapkan. Product Owner merupakan penjembatan antara client dengan team development. Product Owner akan menuliskan spesifikasi-spesifikasi sesuai cara pandang client, di lain pihak harus punya empati terhadap anggota team.
- Team Member. Dilihat dari namanya jelas yaitu anggota-anggota team.
- Scrum Master. Scrum Master akan mencegah hal-hal yang mengalihkan focus team. Scrum master akan membuat suasana kondusif supaya team dapat bekerja sama dalam mencapai goal.
Scrum tepat digunakan saat kondisi :
- Keperluan berubah dengan cepat
- Tim programmer sedikit
- User tidak terlalu paham dengan yang diinginkan
Scrum memiliki prinsip yaitu:
- Ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu sama lain
- Proses dapat beradaptasi terhadap perubahan bisnis dan teknis.
- Proses menghasilkan beberapa software increment
- Pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
- Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
- Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai disaat diperlukan
Kelebihan Scrum
- Keperluan berubah dengan cepat
- Tim berukuran kecil sehingga komunikasi lancar, biaya berkurang, dan memberdayakan satu sama lain
- Pekerjaan yang terbagi-bagi sehingga menghemat waktu
- Dokumentasi dan pengujian terus dilakukan setelah software dibangun
- Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai saat diperlukan
Kekurangan Scrum
- Developer harus selalu siap dengan perubahan karena tiap perubahan akan selalu diterima
- Sachdeva, S. (2016). Scrum Methodology. International Journal Of Engineering And Computer Science.
Terimakasih infonyaa
BalasHapus