Minggu, 15 September 2019

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Process Model (Specialized Process Models)

Pengertian Process Model (Spcialized Process Model) 
      Process Model merupakan gambaran (kerangka kerja) yang merepresentasikan proses dalam perangkat lunak agar mudah dipahami dan proses dapat dilakukan sesuai dengan aturannya. Berbagai macam model telah diajukan menyesuaikan dengan berbagai macam kondisi yang mungkin dalam pembangunan perangkat lunak.

Berbagai macam proses model dalam perangkat lunak ialah :
Prescriptive Models
Specialized Process Models
The Unified Process

Dalam hal ini, kami akan membahas tentang Specialized Process Models

  • Component Based Development, berkaitan dengan teknologi berorientasi objek. Pada pemrograman berorientasi objek, banyak class yang dibangun dan menjadi komponen dalam suatu software. Class-class tersebut bersifat reusable yang artinya bisa digunakan kembali. Model ini bersifat iteratif atau berulang-ulang dalam prosesnya
Image result for component based development model 
Secara umum proses yang terjadi dalam model ini adalah :
  1. Identifikasi class-class yang akan digunakan kembail dengan menguji class tersebut dengan data yang akan dimanipulasi dengan software dan algoritma yang baru
  2. Class yang dibuat pada proyek sebelumnya disimpan dalam class library, sehingga bisa langsung diambil dari library yang sudah ada. Jika ternyata ada kebutuhan class baru, maka class baru dibuat dengan metode berorientasi objek
  3. Bangun software dengan class-class yang sudah ditentukan atau class baru dibuat, integrasikan
Kelebihan Component Based Development :
  1. Efisien waktu dalam siklus pengembangan
  2. Menghemat biaya, karena biaya produksi berkurang sampai 84% arena pembangunan komponen berkurang

Kekurangan Component Based Development :
  1. Seringnya program atau komponen-komponen terdahulu tidak kompatibel atau sejalan dengan model perakitan komponen ini sehingga untuk perusahaan berskala kecil akan kesulitan menemukan komponen yang sesuai untuk dirakit

  • Formal Method Model, model yang menggunakan notasi matematika yang terperinci dan penuh ketelitian dalam mengidentifikasikan desai dan menguji sistem yang berbasis komputer. Model ini sering digunakan untuk spesifikasi yang detail, rancangan dan verifikasi pada bagian-bagian sistem yang penting (bersifat kritikal). Metode ini sangat cocok dijalankan pada sistem yang kompleks.
Image result for gambar formal method

Kelebihan model ini :
  1. Pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas yang besar.
Kekurangan model ini :
  1. Kemungkinan akan sulit memanfaatkan alat bantu/peralatan/tools 4GT dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang konvensional, selain itu terdapat juga masalah dalam hal kode sumber yang tidak efisien. Di samping itu, pemeliharaan sistem software besar yang dikembangkan oleh 4GT juga masih sedang dalam proses pengkajian.
  • Aspect Oriented Programming, pola pikir dalam pemrograman. AOP berada pada posisi yang samana dengan Object Oriented Programming (OOP), yaitu suatu konsep dan AOP ada untuk melengkapin OOP. AOP menambahkan konsep baru dan sederhana ke daam OOP untuk lebih mempertajam modularity yang ada dalam OOP. 
Image result for Aspect Oriented Programming (AOP)


Kelebihan OOP :


  1. OOP menyediakan struktur modular yang jelas untuk program sehingga OOP sangat bagus digunakan untuk mendefinisikan tipe data abstrak di mana detil implementasinya tersembunyi.
  2. OOP akan mempermudah dalam memaintain dan memodifikasi kode yang sudah ada. Objek yang baru dapat dibuat tanpa mengubah kode yang sudah ada.
  3. OOP menyediakan framework untuk library kode di mana komponen software yang tersedia dapat dengan mudah diadaptasi dan dimodifikasi oleh programmer. Hal ini sangat berguna untuk mengembangkan GUI (Graphical User Interfaces).

Kelemahan OOP :


  1. Tidak memperbolehkan implementasi yang kuat pada reuse
  2. Properti software tidak terikat dalam satu unit fungsional, sehingga harus crosscut di  antara komponennya.
  3. Crosscut tersebut mengakibatkan sulitnya pengembangan dan pemeliharaan.

Referensi
  1. Eprints.uny.ac.id. (2019). [online] Available at: http://eprints.uny.ac.id/62678/2/BAB%20II.pdf [Accessed 16 Sep. 2019].
  2. Hasanah, F. and Untari, R. (2018). ANALISIS KEMAMPUAN MENDETEKSI EROR KODE PROGRAM MATA KULIAH PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO. Teknologi dan Kejuruan: Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya, 41(2), pp.139-146.

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Scrum

Pengertian Scrum
      Scrum model merupakan framework untuk manajemen pengembangan software dengan karakteristik cekatan dan bersifat iteratif dan incremental. Scrum mendefinisikan dirinya fleksible, strategi pengembangan yang menyeluruh di mana seluruh team bekerja sebagai satu unit dalam mencapai sebuah gol yang sama. 
      Model scrum pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Agile development methods. Akhir-akhir ini scrum mulai marak di implementasikan di perusahaan IT di Indonesia, dikarenakan maraknya perusahaan IT mengimplementasikan agile development.
      Scrum menguraikan proses untuk mengidentifikasi dan katalogisasi pekerjaan yang perlu dilakukan, memprioritaskan yang bekerja dengan berkomunikasi dengan pelanggan atau wakil pelanggan, dan pelaksanaan yang bekerja menggunakan rilis iterative dan memiliki tujuan utama untuk mendapatkan perkiraan berapa lama development akan dilakukan.Scrum merupakan suatu kerangka kerja.
      Jadi, bukannya menyediakan deskripsi rinci tentang bagaimana segala sesuatu yang harus dilakukan pada proyek seperti diserahkan kepada tim pengembangan perangkat lunak pada umumnya. Hal ini dilakukan supaya tim akan tahu bagaimana cara terbaik untuk memecahkan masalah.


Image result for scrum model gambar\
Scrum mempunyai 3 element yakni :

  1. Product Owner. Pengertian produk adalah tujuan dari proyek. Product Owner memastikan bahwa proyek berjalan sesuai yang diharapkan. Product Owner merupakan penjembatan antara client dengan team development. Product Owner akan menuliskan spesifikasi-spesifikasi sesuai cara pandang client, di lain pihak harus punya empati terhadap anggota team.
  2. Team Member. Dilihat dari namanya jelas yaitu anggota-anggota team.
  3. Scrum Master. Scrum Master akan mencegah hal-hal yang mengalihkan focus team. Scrum master akan membuat suasana kondusif supaya team dapat bekerja sama dalam mencapai goal.

Scrum tepat digunakan saat kondisi :

  • Keperluan berubah dengan cepat
  • Tim programmer sedikit
  • User tidak terlalu paham dengan yang diinginkan

Scrum memiliki prinsip yaitu:

  • Ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya,  dan memberdayakan satu sama lain
  • Proses dapat beradaptasi terhadap perubahan bisnis dan teknis.
  • Proses menghasilkan beberapa software increment
  • Pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
  • Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
  • Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai disaat diperlukan
Kelebihan Scrum
  • Keperluan berubah dengan cepat
  • Tim berukuran kecil sehingga komunikasi lancar, biaya berkurang, dan memberdayakan satu sama lain
  • Pekerjaan yang terbagi-bagi sehingga menghemat waktu
  • Dokumentasi dan pengujian terus dilakukan setelah software dibangun
  • Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai saat diperlukan
Kekurangan Scrum
  • Developer harus selalu siap dengan perubahan karena tiap perubahan akan selalu diterima
Referensi

  1. Sachdeva, S. (2016). Scrum Methodology. International Journal Of Engineering And Computer Science.

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Agile Method

Pengertian Agile Method
Agile Development Methods adalah sekelompok metodologi pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Agile development methods merupakan salah satu dari Metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Model ini merupakan model proses yang menekankan pada fast delivery dari setiap poin aktivitas dalam rangka memperpendek jangka waktu proyek pembangunan perangkat.


Image result for agile method gambar


Ada beberapa langkah dalam Agile Development Methods, yaitu :
  • Perencanaan, pada langkah ini pengembang dan klien membuat rencana tentang kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dibuat.
  • Implementasi, bagian dari proses dimana programmer melakukan pengkodean perangkat lunak.
  • Tes perangkat lunak, disini perangkat lunak yang telah dibuat di tes oleh bagian kontrol kualitas agar bug yang ditemukan bisa segera diperbaiki dan kualitas perangkat lunak terjaga.
  • Dokumentasi, setelah dilakukan tes perangkat lunak langkah selanjutnya yaitu proses dokumentasi perangkat lunak untuk mempermudah proses maintenanance kedepannya.
  • Deployment, yaitu proses yang dilakukan oleh penjamin kualitas untuk menguji kualitas sistem. Setelah sistem memenuhi syarat maka perangkat lunak siap dideployment.
  • Pemeliharaan, langkah terakhir yaitu pemeliharaan. Tidak ada perangkat lunak yang 100% bebas dari bug, oleh karena itu sangatlah penting agar perangkat lunak dipelihara secara berkala

Kelebihan Metode Agile

  • Pembangunan system dibuat lebih cepat
  • Meningkatkan kepuasan kepada user
  • Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dalam segi non-teknis
  • Jika pada saat pembangunan sistem terjadi kegagalan,kerugian dalam segi materi relatif kecil.

Kekurangan Metode Agile

  • Kurang siap dalam menghadapi beberapa perubahan
  • Hasil akan kurang maksimal apabila tim sulit menyesuaikan dengan waktu pekerjaan yang cepat
  • Rencana awal dapat berubah sewaktu-waktu
  • Jadwal yang tak menentu
  • Jika tim tidak bisa komunikasi dengan baik maka akan terjadi kemunduran
Referensi

  1. Kim, t. (2016). Software development project management using Agile methodology. The Journal of the Institute of Internet Broadcasting and Communication, 16(1), pp.155-162.

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Spiral Model

Pengertian Spiral Model
      Model Spiral merupakan penggabungan dari model prototyping dan model waterfall. Model prototyping yang fokus pada penyajian atau presentasi kepada user dengan format input dan output kemudian perangkat lunak akan dievaluasi. Metode waterfall yang fokus kepada proses pengembangan perangkat lunak yang sistematis atau berurutan. Pada model spiral ini menekankan pada analisa resiko setiap tahapannya.

Image result for gambar model spiral

Fase Spiral Model
  1. Identification. Bertujuan untuk mengumpulkan kebutuhan bisnis di dasar spiral. Identifikasi persyaratan sistem, subsistem, dan unit. Fase ini juga mencakup komunikasi antar user dan development.
  2. Design. Fase ini dimulai dengan mendesain konseptual di dasar spiral yang melibatkan desain arsitektur, desain logis dari modul, desain produk fisik, dan desain akhir.
  3. Construct or Build. Fase ini mengarah pada produksi produk perangkat lunak yang sebenarnya pada tiap spiral.
  4. Evaluation and Risk Analysis. Pada fase ini mengidentifikasi, memperkirakan dan memantau kelayakan teknis dan risiko manajemen, seperti jadwal dan biaya. Setelah pengujian sistem, akhir dari iterasi user akan mengevaluasi prosuk yang sudah dibangun dan akan memberikan feedback.
Kelebihan Spiral Model
  1. Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga kekurangan dan apa yang diharapkan oleh user dapat diperjelas dan juga dapat menjadi acuan untuk user dalam mencari kekurangan kebutuhan.
  2. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
  3. Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer. 
  4. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.
  5. Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
  6. Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.
  7. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.
Kekurangan Spiral Model
  1. Banyak user yang tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat dikontrol oleh kedua pihak. Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh user dan developer.
  2. Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses.
  3. Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru.
  4. Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
  5. Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.
Referensi
  1. School of Information Systems. (2019). Pengembangan Sistem Spiral Model. [online] Available at: https://sis.binus.ac.id/2019/04/29/pengembangan-sistem-spiral-model/ [Accessed 16 Sep. 2019].

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan RAD Model (Rapid Application Development)

Pengertian RAD Model (Rapid Application Development)


      RAD Model ialah model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat inkremental terutama untuk pengerjaan yang pendek. RAD Model dibagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan secara bersama-sama dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.



Image result for rad model gambar


Kelebihan RAD (Rapid Application Development)

  • Mudah mengakomodasi perubahan sistem
  • Progress development bisa diukur
  • Waktu iterasi bisa diperpendek
  • Mengurangi waktu development
  • Mempermudah untuk mendapatkan feedback user
  • Cocok untuk sistem yang berbasis komponen dan terukur
  • Mudah dalam menentukan dasar sistem
  • Cocok untuk proyek pengembangan yang membutuhkan waktu singkat

Kekurangan RAD (Rapid Application Development)

  • membutuhkan developer ataupun designer yang berpengalaman
  • Memanajemen yang kompleks
  • Hanya untuk sistem yang bisa dimodulkan yang bisa dibangun
Referensi

  1. Fasilkom.mercubuana.ac.id. (2019). [online] Available at: http://fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Modul-Rekayasa-Perangkat-Lunak.pdf [Accessed 16 Sep. 2019].


Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan V Model

Pengertian V Model

      V Model merupakan perluasan dari model waterfall karena mempunyai tahapan yang mirip dengan perluasan model waterfall. Model waterfall itu ialah model yang melakukan pendekatan pada perkembangan perangkat lunak secara sistematis dan sekuensial (berurutan) dimulai dari communication sampai dengan tahap deployment. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang. Dalam model V digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya.

Related image

Berikut penjelasan masing-masing tahap beserta tahap pengujiannya:
  1. Requirement Analysis & Acceptance Testing. Tahap Requirement Analysis sama seperti yang terdapat dalam model waterfall. Keluaran dari tahap ini adalah dokumentasi kebutuhan pengguna. Acceptance Testing merupakan tahap yang akan mengkaji apakah dokumentasi yang dihasilkan tersebut dapat diterima oleh para pengguna atau tidak.
  2. System Design & System Testing. Dalam tahap ini analis sistem mulai merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan pengguna yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahap ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data, dan yang lain. Selain itu tahap ini juga menghasilkan contoh tampilan window dan juga dokumentasi teknik yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary.
  3. Architecture Design & Integration Testing. Sering juga disebut High Level Design. Dasar dari pemilihan arsitektur yang akan digunakan berdasar kepada beberapa hal seperti: pemakaian kembali tiap modul, ketergantungan tabel dalam basis data, hubungan antar interface, detail teknologi yang dipakai.
  4. Module Design & Unit Testing. Sering juga disebut sebagai Low Level Design. Perancangan dipecah menjadi modul-modul yang lebih kecil. Setiap modul tersebut diberi penjelasan yang cukup untuk memudahkan programmer melakukan coding. Tahap ini menghasilkan spesifikasi program seperti: fungsi dan logika tiap modul, pesan kesalahan, proses input-output untuk tiap modul, dan lain-lain.
  5. Coding Dalam tahap ini dilakukan pemrograman terhadap setiap modul yang sudah dibentuk.

Kelebihan V Model
  • Bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan konsep V model menggunakan bahasa formal
  • Meminimalisir kesalahan pada hasil akhir karena ada test pada setiap prosesnya
  • Penyesuaian yang cepat pada proyek yang baru
  • Memudahkan daam pembuatan dokumen proyek
  • Biaya yang murah dalam perawatan dan modifikasinya
  • V Model sangat fleksibel
      Kekurangan V Model
  • V Model hanya difokuskan pada proyeknya saja, bukan pada keseluruhan organisasi. V Model adalah proses model yang hanya dikerjakan sekali selama project saja, bukan keseluruhan organisasi

  • V Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa aktivitas dalam V Model yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalam aktivitas tersebut dan yang tidak.
Referensi
  1. Arbiyana, M. (n.d.). [online] academia.edu. Available at: https://www.academia.edu/6539949/Model_V [Accessed 16 Sep. 2019].

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Concurrent Development Model

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Concurrent Development Model

      Concurrent Development Model sering disebut concurrent engineering, dapat direpresentasikan dengan skema sebagai bagian dari kerangka aktifitas, aksi software engineering. Pada model ini aktifitas kerja dilakukan secara bersamaan, setiap proses kerja memiliki beberapa pemicu kerja dari aktifitas. Pemicu dapat berasal dari awal proses kerja maupun dari yang lain karena tiap pemicu akan saling berhubungan. 

      Concurrent process model dapat digambarkan secara skematik sebagai rangkaian dari kegiatan teknis utama, tugas, dan hubungan antar bagian. Pada intinya Metode CDM ini ialah suatu skema yang mengimplementasikan suatu proses kerja yang di lakukan cepat namun di kerjakan secara bersama-sama namun tetap efektif dalam menyelesaikan berbagai penyelesaian masalah sesuai permintaan user. 

Kelebihan model ini :

  • Hasil yang di dapat akan menghasilkan suatu sistem yang sangat baik karena terdapat perancangan yang terjadi secara besar dan terencana secara matang. 
Kekurangan model ini :

  • Memungkinkan terjadinya perubahan besar-besaran
  • Membutuhkan biaya yang relatif besar
  • Terkadang membutuhkan waktu yang lama
Referensi
  1. Eprints.binadarma.ac.id. (n.d.). [online] Available at: http://eprints.binadarma.ac.id/932/1/REKAYASA%20PERANGKAT%20LUNAK%20MATERI%201.pdf [Accessed 16 Sep. 2019].

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Incremental Model

Pengertian Incremental Model 

      Incremental Model adalah model pengembangan sistem pada software engineering berdasarkan requirement software yang dipecah menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga model pengembangannya secara bertahap. Model incremental menggabungkan model sekuensial linier (diimplementasikan secara berulang) dengan filosofi prototype interatif. Model ini memakai urutan-urutan linier seiring dengan laju waktu kalender. Setiap urutan linier menghasilkan pertambahan perangkat lunak yang kemudian dapat disampaikan kepada pengguna.
      Pada saat model incremental digunakan, pertambahan pertama sering merupakan produk inti (core product), yaitu sebuah model pertambahan yang dipergunakan, tetapi beberapa muka tambahan (beberapa diketahui dan beberapa tidak) tetap tidak disampaikan. Produk inti dipergunakan oleh pelanggan (atau mengalami pengkajian detail). Sebagai hasil dari pemakaian dan evaluasi maka dikembangkan rencana bagi pertambahan selanjutnya. Rencana tersebut menekankan modifikasi produk inti untuk secara lebih baik memenuhi kebutuhan para pelanggan dan penyampaian fitur serta fungsional tambahan. Proses ini mengikuti penyampaian setiap pertambahan sampai bisa menghasilkan produk yang lengkap. Model proses incremental tersebut, seperti model prototype dan pendekatan-pendekatan evolusioner yang lain, bersifat iterative. Tetapi tidak seperti model prototype, model pertambahan berfokus pada penyampaian produk operasional dalam setiap pertambahannya.
      Perkembangan pertambahan, khususnya berguna pada saat staffing, tidak bisa dilakukan dengan menggunakan implementasi lengkap oleh batasan waktu yang sudah disepakati untuk proyek tersebut. Jika produk inti diterima dengan baik, maka staf tambahan (bila dibutuhkan) bisa ditambahkan untuk mengimplementasi pertambahan selanjutnya.

What is Incremental model in SDLC? Advantages & Disadvantages


Kelebihan Penggunaan Incremental Model 
  • Manajemen yang sederhana 
  • User tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil keuntungan dari sistem tersebut karena increment yang pertama sudah memenuhi persyaratan yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan
  • User dapat memakai increment yang pertama sebagai bentuk prototype dan mendapatkan pengalaman yang dapat menginformasikan persyaratan untuk increment sistem berikutnya 
  • Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah
  • Layanan dengan prioritas tertinggi diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian yang paling ketat
Kekurangan Penggunaan Incremental Model 
  • Increment harus relatif lebih kecil (tidak lebih dari 20.000 baris kode) dan setiap increment harus menyediakan sebagian dari fungsional system 
  • Adanya kesulitan untuk memetakan persyaratan user pada increment dengan ukuran yang benar 
  • Penambahan staff dilakukan apabila hasil increment akan dikembangkan lebih lanjut
Referensi
  1. School of Information Systems. (n.d.). Software Development Model: Incremental Model. [online] Available at: https://sis.binus.ac.id/2019/07/02/software-development-model-incremental-model/ [Accessed 16 Sep. 2019].