Kamis, 10 September 2020

Tipe Diagram Unified Modeling Language(UML) serta Masing-Masing Fungsi dan Contohnya

            Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual (Haviluddin 2011). UML ialah sebuah "bahasa pemodelan" grafis standar untuk mengkomunikasikan desain perangkat lunak. UML menyediakan beberapa macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek. Adapun perspektif dari PL dimodelkan dengan diagram yaitu: 

Usecase diagram

            Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Urutan langkah-langkah yang menerangkan antara pengguna dan sistem disebut skenario. 

Adapun fungsi use case : 
  • Memetakkan dan mendeskripsikan kebutuhan sistem
  • Merepresentasikan interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri
  •  Untuk mengetahui kebutuhan eksternal sistem 
Fungsi : 
  • Menggambarkan suatu pemodelan untuk sistem informasi
  •  Mampu menunjukkan kebutuhan spesifik suatu informasi
  • Mampu gambaran implementasi – independen dari suatu sistem yang digunakan
Contoh :

Class Diagram

                Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class memiliki tiga area pokok : 
  1. Nama (dan stereotype) 
  2. Atribut 
  3. Metoda 

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : 
  • Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan 
  • Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya 
  • Public, dapat dipanggil oleh siapa saja 

Hubungan Antar Class 
  1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class. 
  2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”). 
  3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi. 
  4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian. 
Fungsi : 
  • Menggambarkan pemomodel database untuk sistem informasi, tidak peduli apakah model database tersebut sederhana maupun kompleks.
  •  Mampu menyatakan dan menyebarkan secara visual akan kebutuhan spesifik suatu informasi
  • Mampu memberikan penggambaran implementasi – independen dari suatu jenis sistem yang digunakan
Contoh : 

Object Diagram 

                Diagram objek adalah cuplikan objek dalam sistem pada suatu titik waktu.Karena itu terlihat
instance daripada kelas, diagram objek sering disebut diagram instance. Diagram ini untuk menunjukkan contoh konfigurasi objek dengan objeknya tergantung pada class diagram.

Fungsi :
  • Untuk menunjukkan contoh objek yang dihubungkan bersama. 
  • Dalam situasi lainnya, dapat mendefinisikan struktur secara tepat dengan diagram kelas, tetapi strukturnya masih sulit untuk dipahami. Beberapa contoh diagram objek dapat membuat semua perbedaan.
  • Untuk memeriksa interaksi tertentu dalam suatu sitem
  • Untuk menunjukkan contoh konfigurasi objek.
Contoh : 

            Ini adalah contoh diagram objek yang menunjukkan beberapa objek runtime yang terkait dengan proses login pengguna web. Class instance loginCtrl dari LoginController memiliki beberapa slot dengan fitur struktural tipe Integer dan String serta spesifikasi nilai yang sesuai.Instance LoginController juga dikaitkan dengan instance UserManager, CookieManager, dan Logger. LoginController, UserManager, dan HibernateUserDAO (Objek Akses Data) berbagi satu instance Logger. UserManager memiliki atribut pribadi defaultURI yang merupakan koleksi terurut (larik) dari 5 String unik. Instance CookieManager memiliki dua fitur struktural publik dengan nilai yang ditentukan. Kebanyakan tautan tidak dapat dinavigasi mundur.

Communication diagram (collaboration diagram)

            Diagram komunikasi, sejenis diagram interaksi, menekankan hubungan data antara berbagai peserta dalam interaksi. Collaboration diagram menggambarkan interaksi antar objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian pesan. Alih-alih menggambar setiap peserta sebagai garis hidup dan pertunjukan urutan pesan dengan arah vertikal seperti diagram urutan, komunikasi diagram memungkinkan penempatan peserta secara bebas, memungkinkan untuk menunjukkan bagaimana hubungan antar objek, dan menggunakan penandaan nomor untuk menunjukkan urutan pesan. Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama. 

Fungsi :

  • Bisa digunakan untuk ilustrasi dari suatu diagram use-case.
  • Menunjukkan objek-objek yang diperlukan untuk merealisasikan suatu layanan dalam kondisi sistematis.
Contoh :

Sequence diagram

            Diagram interaksi menjelaskan bagaimana sekelompok objek berkolaborasi dalam beberapa perilaku. UML mendefinisikan beberapa bentuk diagram interaksi, yang paling umum adalah diagram urutan. Biasanya, diagram sekuens menangkap perilaku dari satu skenario. 
            Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. 
            Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message. Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary, controller, dan persistent entity.

Fungsi : 
  • Memperlihatkan interaksi antara obyek dalam perintah yang berurut
  • Menggambarkan urutan kejadian suatu aktivitas untuk mendapatkan keluaran yang diinginkan
  • Detail dalam penggambaran aliran data, termasuk data, atau perilaku/respon yang dikirimkan dan diterima

State Machine diagram 

            Diagram mesin status adalah teknik yang dikenal untuk menggambarkan perilaku suatu sistem. Dalam pendekatan berorientasi objek, menggambar keadaan diagram mesin untuk satu kelas untuk menunjukkan perilaku dari satu objek.
Fungsi  : 
  • Untuk memodelkan perilaku (lifecycle) suatu objek yang menunjukkan urutan kejadian yang dilewati sebuah objek, transisi dari suatu keadaan ke keadaan lainnya.
Contoh :


Activity diagram

            Diagram aktivitas adalah teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan alur kerja. Di dalam banyak hal, mereka memainkan peran yang mirip dengan diagram alur, tetapi perbedaan utama antara mereka dan notasi diagram alir adalah bahwa mereka mendukung perilaku paralel.

Fungsi :
  • Memperlihatkan urutan aktivitas proses pada suatu sistem.
  • Membantu dalam memahami suatu proses secara keseluruhan.
  • Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dengan logika prosedural.
Contoh :


Composite structure diagram

                Ialah struktur komposit yang menunjukkan pengelompokan waktu proses. Dengan demikian, mereka secara alami cocok untuk memperlihatkan komponen dan bagaimana yang akan dipecah menjadi beberapa bagian. Oleh sebab itu banyak notasi ini digunakan dalam diagram komponen struktur.
Fungsi : 
  • Memperlihatkan komponen dan bagaimana mereka dipecah menjadi beberapa bagian
  • Kemampuan untuk menguraikan kelas secara hierarki ke dalam struktur internal. 
Contoh : 


Deployment diagram

            Deployment diagram memberikan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem. Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Deployment diagram sebagai ujung spektrum dari kasus penggunaan, menggambarkan bentuk fisik dari sistem yang bertentangan dengan gambar konseptual dari pengguna dan perangkat berinteraksi dengan sistem. 

Fungsi : 
  • Menunjuk struktur dari sistem run-time atau sekali jalan.
  • Memberikan gambaran bagaimana perangkat keras memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
  • Menunjukan gambaran dari arsitektur fisik perangkat lunak, perangkat keras, dan artefak dari sistem.
Contoh : 
Contoh 1. Secara Umum

Contoh 2. Secara Mendetail

Langkah-Langkah Penggunaan UML 

Berikut ini adalah tips pengembangan piranti lunak dengan menggunakan UML: 
  1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul. 
  2. Petakan use case untuk tiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsionalitas yang harus disediakan oleh sistem. Kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain. 
  3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem. 
  4. Definisikan requirement lain (non-fungsional, security dan sebagainya) yang juga harus disediakan oleh sistem. 
  5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram. 
  6. Definisikan objek-objek level atas (package atau domain) dan buatlah sequence dan/atau collaboration diagram untuk tiap alir pekerjaan. Jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buatlah satu diagram untuk masing-masing alir. 
  7. Buarlah rancangan user interface model yang menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case. 
  8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domain dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodanya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain. 
  9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokan class menjadi komponen-komponen. Karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan tes integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia berinteraksi dengan baik. 
  10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan, dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node. 
  11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan : • Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes. • Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu. 
  12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model berserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. 
  13. Piranti lunak siap dirilis. 
Referensi Pdf : 

Awaad, M. H.H., H. Krauss, and H. D. Schmatz. 1978. 240 Zentralblatt fur Bakteriologie Mikrobiologie und Hygiene - Abt. 1 Orig. A Electrophoretic Characterization of Bovine Mycoplasma and Acholeplasma Reference Strainshttps://personal.utdallas.edu/~chung/Fujitsu/UML_2.0/Rumbaugh--UML_2.0_Reference_CD.pdf

Dharwiyanti, Sri, and Romi Satria Wahono. 2003. “Pengantar Unified Modeling LAnguage (UML).” IlmuKomputer.com: 1–13. https://scholar.google.com/citations?user=saxQdSMAAAAJ&hl=en

Fowler, Martin. 2004. “Uml Distilled Third Edition Object Modeling Language.”. http://ce.sharif.edu/courses/96-97/2/ce418-1/resources/root/Books/UMLDistilled.pdf

Haviluddin. 2011. “Memahami Penggunaan UML ( Unified Modelling Language ).” Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language) 6(1): 1–15. http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JIM/article/view/16

Link :

Minggu, 15 September 2019

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Process Model (Specialized Process Models)

Pengertian Process Model (Spcialized Process Model) 
      Process Model merupakan gambaran (kerangka kerja) yang merepresentasikan proses dalam perangkat lunak agar mudah dipahami dan proses dapat dilakukan sesuai dengan aturannya. Berbagai macam model telah diajukan menyesuaikan dengan berbagai macam kondisi yang mungkin dalam pembangunan perangkat lunak.

Berbagai macam proses model dalam perangkat lunak ialah :
Prescriptive Models
Specialized Process Models
The Unified Process

Dalam hal ini, kami akan membahas tentang Specialized Process Models

  • Component Based Development, berkaitan dengan teknologi berorientasi objek. Pada pemrograman berorientasi objek, banyak class yang dibangun dan menjadi komponen dalam suatu software. Class-class tersebut bersifat reusable yang artinya bisa digunakan kembali. Model ini bersifat iteratif atau berulang-ulang dalam prosesnya
Image result for component based development model 
Secara umum proses yang terjadi dalam model ini adalah :
  1. Identifikasi class-class yang akan digunakan kembail dengan menguji class tersebut dengan data yang akan dimanipulasi dengan software dan algoritma yang baru
  2. Class yang dibuat pada proyek sebelumnya disimpan dalam class library, sehingga bisa langsung diambil dari library yang sudah ada. Jika ternyata ada kebutuhan class baru, maka class baru dibuat dengan metode berorientasi objek
  3. Bangun software dengan class-class yang sudah ditentukan atau class baru dibuat, integrasikan
Kelebihan Component Based Development :
  1. Efisien waktu dalam siklus pengembangan
  2. Menghemat biaya, karena biaya produksi berkurang sampai 84% arena pembangunan komponen berkurang

Kekurangan Component Based Development :
  1. Seringnya program atau komponen-komponen terdahulu tidak kompatibel atau sejalan dengan model perakitan komponen ini sehingga untuk perusahaan berskala kecil akan kesulitan menemukan komponen yang sesuai untuk dirakit

  • Formal Method Model, model yang menggunakan notasi matematika yang terperinci dan penuh ketelitian dalam mengidentifikasikan desai dan menguji sistem yang berbasis komputer. Model ini sering digunakan untuk spesifikasi yang detail, rancangan dan verifikasi pada bagian-bagian sistem yang penting (bersifat kritikal). Metode ini sangat cocok dijalankan pada sistem yang kompleks.
Image result for gambar formal method

Kelebihan model ini :
  1. Pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas yang besar.
Kekurangan model ini :
  1. Kemungkinan akan sulit memanfaatkan alat bantu/peralatan/tools 4GT dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang konvensional, selain itu terdapat juga masalah dalam hal kode sumber yang tidak efisien. Di samping itu, pemeliharaan sistem software besar yang dikembangkan oleh 4GT juga masih sedang dalam proses pengkajian.
  • Aspect Oriented Programming, pola pikir dalam pemrograman. AOP berada pada posisi yang samana dengan Object Oriented Programming (OOP), yaitu suatu konsep dan AOP ada untuk melengkapin OOP. AOP menambahkan konsep baru dan sederhana ke daam OOP untuk lebih mempertajam modularity yang ada dalam OOP. 
Image result for Aspect Oriented Programming (AOP)


Kelebihan OOP :


  1. OOP menyediakan struktur modular yang jelas untuk program sehingga OOP sangat bagus digunakan untuk mendefinisikan tipe data abstrak di mana detil implementasinya tersembunyi.
  2. OOP akan mempermudah dalam memaintain dan memodifikasi kode yang sudah ada. Objek yang baru dapat dibuat tanpa mengubah kode yang sudah ada.
  3. OOP menyediakan framework untuk library kode di mana komponen software yang tersedia dapat dengan mudah diadaptasi dan dimodifikasi oleh programmer. Hal ini sangat berguna untuk mengembangkan GUI (Graphical User Interfaces).

Kelemahan OOP :


  1. Tidak memperbolehkan implementasi yang kuat pada reuse
  2. Properti software tidak terikat dalam satu unit fungsional, sehingga harus crosscut di  antara komponennya.
  3. Crosscut tersebut mengakibatkan sulitnya pengembangan dan pemeliharaan.

Referensi
  1. Eprints.uny.ac.id. (2019). [online] Available at: http://eprints.uny.ac.id/62678/2/BAB%20II.pdf [Accessed 16 Sep. 2019].
  2. Hasanah, F. and Untari, R. (2018). ANALISIS KEMAMPUAN MENDETEKSI EROR KODE PROGRAM MATA KULIAH PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO. Teknologi dan Kejuruan: Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya, 41(2), pp.139-146.

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Scrum

Pengertian Scrum
      Scrum model merupakan framework untuk manajemen pengembangan software dengan karakteristik cekatan dan bersifat iteratif dan incremental. Scrum mendefinisikan dirinya fleksible, strategi pengembangan yang menyeluruh di mana seluruh team bekerja sebagai satu unit dalam mencapai sebuah gol yang sama. 
      Model scrum pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Agile development methods. Akhir-akhir ini scrum mulai marak di implementasikan di perusahaan IT di Indonesia, dikarenakan maraknya perusahaan IT mengimplementasikan agile development.
      Scrum menguraikan proses untuk mengidentifikasi dan katalogisasi pekerjaan yang perlu dilakukan, memprioritaskan yang bekerja dengan berkomunikasi dengan pelanggan atau wakil pelanggan, dan pelaksanaan yang bekerja menggunakan rilis iterative dan memiliki tujuan utama untuk mendapatkan perkiraan berapa lama development akan dilakukan.Scrum merupakan suatu kerangka kerja.
      Jadi, bukannya menyediakan deskripsi rinci tentang bagaimana segala sesuatu yang harus dilakukan pada proyek seperti diserahkan kepada tim pengembangan perangkat lunak pada umumnya. Hal ini dilakukan supaya tim akan tahu bagaimana cara terbaik untuk memecahkan masalah.


Image result for scrum model gambar\
Scrum mempunyai 3 element yakni :

  1. Product Owner. Pengertian produk adalah tujuan dari proyek. Product Owner memastikan bahwa proyek berjalan sesuai yang diharapkan. Product Owner merupakan penjembatan antara client dengan team development. Product Owner akan menuliskan spesifikasi-spesifikasi sesuai cara pandang client, di lain pihak harus punya empati terhadap anggota team.
  2. Team Member. Dilihat dari namanya jelas yaitu anggota-anggota team.
  3. Scrum Master. Scrum Master akan mencegah hal-hal yang mengalihkan focus team. Scrum master akan membuat suasana kondusif supaya team dapat bekerja sama dalam mencapai goal.

Scrum tepat digunakan saat kondisi :

  • Keperluan berubah dengan cepat
  • Tim programmer sedikit
  • User tidak terlalu paham dengan yang diinginkan

Scrum memiliki prinsip yaitu:

  • Ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya,  dan memberdayakan satu sama lain
  • Proses dapat beradaptasi terhadap perubahan bisnis dan teknis.
  • Proses menghasilkan beberapa software increment
  • Pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
  • Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
  • Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai disaat diperlukan
Kelebihan Scrum
  • Keperluan berubah dengan cepat
  • Tim berukuran kecil sehingga komunikasi lancar, biaya berkurang, dan memberdayakan satu sama lain
  • Pekerjaan yang terbagi-bagi sehingga menghemat waktu
  • Dokumentasi dan pengujian terus dilakukan setelah software dibangun
  • Proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai saat diperlukan
Kekurangan Scrum
  • Developer harus selalu siap dengan perubahan karena tiap perubahan akan selalu diterima
Referensi

  1. Sachdeva, S. (2016). Scrum Methodology. International Journal Of Engineering And Computer Science.

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Agile Method

Pengertian Agile Method
Agile Development Methods adalah sekelompok metodologi pengembangan perangkat lunak yang didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan sistem jangka pendek yang memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun. Agile development methods merupakan salah satu dari Metodologi pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Model ini merupakan model proses yang menekankan pada fast delivery dari setiap poin aktivitas dalam rangka memperpendek jangka waktu proyek pembangunan perangkat.


Image result for agile method gambar


Ada beberapa langkah dalam Agile Development Methods, yaitu :
  • Perencanaan, pada langkah ini pengembang dan klien membuat rencana tentang kebutuhan dari perangkat lunak yang akan dibuat.
  • Implementasi, bagian dari proses dimana programmer melakukan pengkodean perangkat lunak.
  • Tes perangkat lunak, disini perangkat lunak yang telah dibuat di tes oleh bagian kontrol kualitas agar bug yang ditemukan bisa segera diperbaiki dan kualitas perangkat lunak terjaga.
  • Dokumentasi, setelah dilakukan tes perangkat lunak langkah selanjutnya yaitu proses dokumentasi perangkat lunak untuk mempermudah proses maintenanance kedepannya.
  • Deployment, yaitu proses yang dilakukan oleh penjamin kualitas untuk menguji kualitas sistem. Setelah sistem memenuhi syarat maka perangkat lunak siap dideployment.
  • Pemeliharaan, langkah terakhir yaitu pemeliharaan. Tidak ada perangkat lunak yang 100% bebas dari bug, oleh karena itu sangatlah penting agar perangkat lunak dipelihara secara berkala

Kelebihan Metode Agile

  • Pembangunan system dibuat lebih cepat
  • Meningkatkan kepuasan kepada user
  • Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dalam segi non-teknis
  • Jika pada saat pembangunan sistem terjadi kegagalan,kerugian dalam segi materi relatif kecil.

Kekurangan Metode Agile

  • Kurang siap dalam menghadapi beberapa perubahan
  • Hasil akan kurang maksimal apabila tim sulit menyesuaikan dengan waktu pekerjaan yang cepat
  • Rencana awal dapat berubah sewaktu-waktu
  • Jadwal yang tak menentu
  • Jika tim tidak bisa komunikasi dengan baik maka akan terjadi kemunduran
Referensi

  1. Kim, t. (2016). Software development project management using Agile methodology. The Journal of the Institute of Internet Broadcasting and Communication, 16(1), pp.155-162.

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan Spiral Model

Pengertian Spiral Model
      Model Spiral merupakan penggabungan dari model prototyping dan model waterfall. Model prototyping yang fokus pada penyajian atau presentasi kepada user dengan format input dan output kemudian perangkat lunak akan dievaluasi. Metode waterfall yang fokus kepada proses pengembangan perangkat lunak yang sistematis atau berurutan. Pada model spiral ini menekankan pada analisa resiko setiap tahapannya.

Image result for gambar model spiral

Fase Spiral Model
  1. Identification. Bertujuan untuk mengumpulkan kebutuhan bisnis di dasar spiral. Identifikasi persyaratan sistem, subsistem, dan unit. Fase ini juga mencakup komunikasi antar user dan development.
  2. Design. Fase ini dimulai dengan mendesain konseptual di dasar spiral yang melibatkan desain arsitektur, desain logis dari modul, desain produk fisik, dan desain akhir.
  3. Construct or Build. Fase ini mengarah pada produksi produk perangkat lunak yang sebenarnya pada tiap spiral.
  4. Evaluation and Risk Analysis. Pada fase ini mengidentifikasi, memperkirakan dan memantau kelayakan teknis dan risiko manajemen, seperti jadwal dan biaya. Setelah pengujian sistem, akhir dari iterasi user akan mengevaluasi prosuk yang sudah dibangun dan akan memberikan feedback.
Kelebihan Spiral Model
  1. Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga kekurangan dan apa yang diharapkan oleh user dapat diperjelas dan juga dapat menjadi acuan untuk user dalam mencari kekurangan kebutuhan.
  2. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.
  3. Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer. 
  4. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja selama proses.
  5. Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaan di dalam evolusi produk.
  6. Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.
  7. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.
Kekurangan Spiral Model
  1. Banyak user yang tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat dikontrol oleh kedua pihak. Model spiral mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan ulang oleh user dan developer.
  2. Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses.
  3. Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif baru.
  4. Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
  5. Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.
Referensi
  1. School of Information Systems. (2019). Pengembangan Sistem Spiral Model. [online] Available at: https://sis.binus.ac.id/2019/04/29/pengembangan-sistem-spiral-model/ [Accessed 16 Sep. 2019].

Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan RAD Model (Rapid Application Development)

Pengertian RAD Model (Rapid Application Development)


      RAD Model ialah model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat inkremental terutama untuk pengerjaan yang pendek. RAD Model dibagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan secara bersama-sama dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.



Image result for rad model gambar


Kelebihan RAD (Rapid Application Development)

  • Mudah mengakomodasi perubahan sistem
  • Progress development bisa diukur
  • Waktu iterasi bisa diperpendek
  • Mengurangi waktu development
  • Mempermudah untuk mendapatkan feedback user
  • Cocok untuk sistem yang berbasis komponen dan terukur
  • Mudah dalam menentukan dasar sistem
  • Cocok untuk proyek pengembangan yang membutuhkan waktu singkat

Kekurangan RAD (Rapid Application Development)

  • membutuhkan developer ataupun designer yang berpengalaman
  • Memanajemen yang kompleks
  • Hanya untuk sistem yang bisa dimodulkan yang bisa dibangun
Referensi

  1. Fasilkom.mercubuana.ac.id. (2019). [online] Available at: http://fasilkom.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Modul-Rekayasa-Perangkat-Lunak.pdf [Accessed 16 Sep. 2019].


Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan V Model

Pengertian V Model

      V Model merupakan perluasan dari model waterfall karena mempunyai tahapan yang mirip dengan perluasan model waterfall. Model waterfall itu ialah model yang melakukan pendekatan pada perkembangan perangkat lunak secara sistematis dan sekuensial (berurutan) dimulai dari communication sampai dengan tahap deployment. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang. Dalam model V digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya.

Related image

Berikut penjelasan masing-masing tahap beserta tahap pengujiannya:
  1. Requirement Analysis & Acceptance Testing. Tahap Requirement Analysis sama seperti yang terdapat dalam model waterfall. Keluaran dari tahap ini adalah dokumentasi kebutuhan pengguna. Acceptance Testing merupakan tahap yang akan mengkaji apakah dokumentasi yang dihasilkan tersebut dapat diterima oleh para pengguna atau tidak.
  2. System Design & System Testing. Dalam tahap ini analis sistem mulai merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan pengguna yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahap ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data, dan yang lain. Selain itu tahap ini juga menghasilkan contoh tampilan window dan juga dokumentasi teknik yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary.
  3. Architecture Design & Integration Testing. Sering juga disebut High Level Design. Dasar dari pemilihan arsitektur yang akan digunakan berdasar kepada beberapa hal seperti: pemakaian kembali tiap modul, ketergantungan tabel dalam basis data, hubungan antar interface, detail teknologi yang dipakai.
  4. Module Design & Unit Testing. Sering juga disebut sebagai Low Level Design. Perancangan dipecah menjadi modul-modul yang lebih kecil. Setiap modul tersebut diberi penjelasan yang cukup untuk memudahkan programmer melakukan coding. Tahap ini menghasilkan spesifikasi program seperti: fungsi dan logika tiap modul, pesan kesalahan, proses input-output untuk tiap modul, dan lain-lain.
  5. Coding Dalam tahap ini dilakukan pemrograman terhadap setiap modul yang sudah dibentuk.

Kelebihan V Model
  • Bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan konsep V model menggunakan bahasa formal
  • Meminimalisir kesalahan pada hasil akhir karena ada test pada setiap prosesnya
  • Penyesuaian yang cepat pada proyek yang baru
  • Memudahkan daam pembuatan dokumen proyek
  • Biaya yang murah dalam perawatan dan modifikasinya
  • V Model sangat fleksibel
      Kekurangan V Model
  • V Model hanya difokuskan pada proyeknya saja, bukan pada keseluruhan organisasi. V Model adalah proses model yang hanya dikerjakan sekali selama project saja, bukan keseluruhan organisasi

  • V Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa aktivitas dalam V Model yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalam aktivitas tersebut dan yang tidak.
Referensi
  1. Arbiyana, M. (n.d.). [online] academia.edu. Available at: https://www.academia.edu/6539949/Model_V [Accessed 16 Sep. 2019].